BUDI DAYA RUMPUT LAUT
Minggu pagi. Hari ini kami akan mengekplorasi Nusa Penida. Sambil menunggu waktu, penulis berjalan menyelusuri pantai di depan Scooby Doo. Di kejauhan Gunung Agung sedikit tersaput awan. Dari jauh Gunung Agung seakan duduk diatas laut. Jadi barangkali tepatlah ungkapan Lembongan is the place when mountain meets the sea.
Di pinggir pantai petani rumput laut sedang mulai menjemur hasil panenannya. Mereka menggelar plastik berwarna biru dan menghamparkan rumput laut diatasnya. Anehnya sebagian berwarna merah kehitaman dan lainnya berwarna putih kekuningan.
Penulis berhenti dan bertanya kepada Nyoman seorang ibu-ibu petani rumput laut,. Dia menjelaskan ada 2 jenis rumput laut disini. Yang batangnya kecil-kecil namanya Vinisim dan yang lebih besar namanya Katoni. Yang kecil butuh waktu 45 hari, sejak menanam sampai menuai. Ketika sudah kering, harganya Rp. 2.000.- per kg. Jenis ini relatif mudah menanamnya, tidak mengenal musim, dan bisa ditanam sepanjang tahun. Jenis yang lebih bagus Katoni warnanya merah. Jenis ini hanya butuh waktu 30 hari. Hanya saja pada waktu musim penghujan jenis ini sulit tumbuh, dan harganya dua kali lipat Rp. 4.000.- per kg.
Proses mengubah warna merah kehitaman menjadi putih kekuningan, dilakukan dengan menutup rumput laut dengan plastik dan dijemur. Setelah proses ini dilakukan makan rumput laut akan berubah menjadi putih kekuningan, dan siap untuk dijual ke pengepul.
Jam 09.00 pagi boat kami sudah merapat dan siap untuk menuju ke Nusa Penida. Mudah-mudahan sebuah perjalanan lain yang menarik mengeksplorasi sudut lain keindahan Bali …Beri Nilai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar